PHOTOS
Sempat Gugup di Laga Perdana Esport, Thahir Tak Sangka Kalahkan Juara Dunia
Sabtu, 14 September 2024 | 16:26 WIB
PON XXI - Sempat Gugup di Laga Perdana Esport, Thahir Tak Sangka Kalahkan Juara Dunia Wakil Lampung
MEDAN - Atlet Esports asal Sumatera Utara (Sumut) Imam Meugaseh Thahir, tidak menyangka bisa memenangkan pertandingan pembuka untuk nomor e-Football, di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, yang digelar di Medan International Convention Center (MICC), Jalan Ringroad Medan, Jumat (13/9/2024).
Pria 21 tahun ini sempat mengalami hambatan lantaran gugup mendengar calon lawan yang tangguh. Ia harus bertanding melawan atlet yang merupakan pemain Timnas Esports Indonesia dan juara dunia yakni Elga Cahya Putra dan Doni Pratama beserta tim.
"Jujur awalnya gugup. Saat drawing saja gugup karena tahu menghadapi Lampung. Apalagi para tim Lampung pemain timnas dan juara dunia. Tapi pada saat pertandingan dan bisa cetak gol pertama sudah lebih percaya diri dan beda rasanya, jadi yakin untuk menang kami bisa," kata Imam yang ditemui wartawan usai pertandingan.
Imam menceritakan awalnya dia bisa bergabung menjadi atlet pada PON XXI Aceh - Sumut 2024. Mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU) ini, mengatakan dirinya mengikuti seleksi di pemusatan latihan daerah (Pelatda) selama 2 tahun dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut).
Sedangkan di jangka pendek 1 bulan sebelum PON digelar, kami melakukan Pelatda penuh dan dikarantina sampai waktu bertanding.
"Awalnya melakukan 2 seleksi pertama selekda dan kejurda, dan saya di ajang itu sebagai pemenangnya. Kemudian pada saat 3 bulan sebelum kompetisi kami melakukan liga internal, di mama para player 6-8 orang yang bisa dibilang jago dikumpulkan dan dibuat pertandingan sendiri. Jadi 3 teratas adalah pemain terbaiknya untuk kontingen Sumut," ungkapnya.
Imam optimis bersama timnya bisa membawa medali emas untuk Sumatera Utara di nomor E-Football dan terus berjuang serta tidak patah semangat untuk meraih juara, meski di pertandingan pertama menang mengalahkan juara dunia. "Kami belum terlalu senang karena belum jadi juara, masih melewati satu tahap saja," sebutnya.
Tak hanya itu, Imam juga berharap, masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara bisa semakin mengenal olahraga esports dan membuang stigma bahwa game ini hanya untuk main-main.
"Perlu lagi disebarluaskan lagi ke masyarakat. Karena pengalaman pribadi juga ketika ditanya ikut PON ini cabang, apa org bertanya apa itu, dan saya jawab game orang baru tahu, " ucapnya.
Ia juga berpesan agar bisa mencintai apa yang dilakukan. "Jadi kalau kita capek kita nikmati capeknya dan latihan berjam-jam pun hilang capeknya," pesannya.
(PB PON XXI SUMUT / Irin Juwita)