PON XXI - Medan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni, mengajak media dan humas bekerja sama untuk menyukseskan PON XXI 2024. Hal itu dibuktikan dengan diadakannya resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Media dan Humas yang digelar oleh Bidang Media dan Humas Panwasrah serta Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Wilayah Sumatra Utara (Sumut).

Tujuan utama dari Bimtek ini adalah mempersiapkan para jurnalis dan sukarelawan yang akan bertugas di media center utama, satelit, dan mixed zone/venue selama pelaksanaan PON XXI. Diharapkan, para peserta dapat bekerja dengan maksimal selama acara berlangsung.

Bimtek tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Wakapolda Sumut, perwakilan Pangdam, serta Forkopinda. Sebanyak 300 peserta, yang terdiri dari awak media dan sukarelawan media, turut serta dalam kegiatan ini. Ketua Bidang Media dan Humas PB PON Sumut, Raja Parlindungan Pane, menjadi narasumber utama yang memberikan arahan kepada para peserta.

Dalam peliputan yang telah dimulai di Sumut, beberapa masukan telah disampaikan oleh para wartawan, fotografer, dan kameramen untuk meningkatkan kualitas peliputan. Mereka mengusulkan agar hasil pertandingan segera disampaikan kepada media sehingga dapat langsung tayang di televisi. Hal ini merujuk pada pengalaman di cabang olahraga senam, di mana hasil pertandingan terlambat keluar sehingga siaran televisi juga tertunda.

Selain itu, mereka menekankan pentingnya segera menginformasikan perubahan jadwal pertandingan agar tidak membingungkan wartawan. Akurasi data atlet yang bertanding juga menjadi perhatian, dengan harapan data tersebut sudah tersedia dua jam sebelum pertandingan dimulai di venue. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya menjaga sudut pengambilan gambar bagi fotografer dan kameramen agar tidak terganggu oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Raja Parlindungan Pane menegaskan komitmen seluruh elemen pers, media, dan sukarelawan untuk menyukseskan PON XXI. PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini merupakan peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya diadakan di dua provinsi, dan diikuti oleh 38 provinsi, termasuk Daerah Otonom Baru (DOB) dan Ibu Kota Negara (IKN).