PON 2024

NEWS

Zihan asal Pematangsiantar: Perjuangan di PON dan Mimpi Menjadi Atlet Nasional

Jumat, 13 September 2024 | 21:42 WIB

Tim Cabor voli pasir Sumut putri (Adelia-Jihan) usai memenangkan pertandingan melawan Tim Sumsel putri (Ajeng-Evita) pada hari ketiga PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Pantai Situngkir Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir Sumut, Kamis (12/9/24). Sumut tundukkan Sumsel 2-0. (PB PON XXI 2024/Arjuna Bakkara).

PON XXI - Menjadi seorang atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) bukanlah perjalanan yang
singkat. Seseorang harus melewati seleksi yang ketat di tingkat provinsi, bersaing dengan
mereka yang terbaik.
Adalah Zihan, seorang peserta PON XXI Aceh-Sumut 2024, seorang pemain voli pasir dari
Sumatera Utara. Bersama rekannya, Adelia, mereka mewakili Sumut-2 dalam cabang voli
pasir putri.
Meskipun usianya baru 17 tahun dan masih duduk di bangku kelas dua SMA, Zihan sudah
bermain voli sejak sekolah dasar dan menjadi anggota klub voli sejak SMP.
Zihan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, tinggal di Perumahan Tojai Baru, Sitalasari,
Pematangsiantar, dan bersekolah di SMA YPK Pematangsiantar.
Selama lebih dari setahun terakhir, Zihan telah fokus berlatih voli pantai sebagai persiapan
menghadapi PON. "Dalam persiapan untuk PON, kami menjalani latihan intensif selama
satu setengah tahun di Training Center. Tinggal di asrama, dan setiap hari, dari Senin
hingga Sabtu, kami melakukan latihan voli pantai," ujar Zihan saat diwawancarai di Pantai
Situngkir, Pangururan, Kabupaten Samosir, Kamis (12/9/2024).
Pada hari itu, Zihan dan Adelia baru saja memenangkan pertandingan melawan tim putri
Sumatera Selatan dengan skor 2-0.
Selain Zihan dan Adelia, dua rekan mereka, Rossa dan Liza, juga berlatih bersama di
Training Center, Siantar. Rossa dan Liza bergabung dalam tim Sumut-1 dalam cabang voli
pantai putri.
Seperti Zihan, mereka juga sudah mengenal voli sejak usia dini. Dan ini adalah pertama
kalinya mereka terpilih ikut bertanding Pekan Olahraga Nasional yang digelar sekali dalam
empat tahun.
Sebelum terpilih untuk berkompetisi di PON, Zihan telah mengikuti beberapa pertandingan
voli di tingkat kotamadya dan provinsi Sumut. Zihan dengan tegas menyatakan sejak SMP ia
memiliki tekad bulat untuk serius dalam dunia voli. "Satu-satunya cita-cita saya adalah
menjadi atlet nasional," katanya.
Zihan mengakui bahwa ia harus mengorbankan beberapa mata pelajaran di sekolah karena
fokus berlatih voli. Namun bagi Zihan, hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam
menggapai karirnya di dunia olahraga voli.
Meskipun Zihan dan Adelia kalah tiga kali dan hanya menang satu kali dalam empat
pertandingan yang sudah mereka ikuti, mereka tetap merasa bangga karena, menurut
Zihan, bisa terpilih menjadi peserta PON sudah merupakan prestasi yang membanggakan.

Zihan juga mengakui keunggulan atlet-atlet voli pantai dari Jawa, karena mereka telah fokus
pada voli pasir sejak awal, sementara dirinya dan teman-temannya memiliki latar belakang
voli konvensional yang dimainkan oleh enam orang.
"Kemampuan kami sebenarnya setara, tidak terlalu berbeda. Namun dalam hal teknik
bermain voli pantai, dengan dua orang dalam satu tim, mereka lebih unggul,"jelaskan Zihan.
Dedikasi Zihan dalam bidang voli pantai sangat memukau, terutama mengingat usianya
yang masih belia dan persaingan sengit di kompetisi seperti PON. Meskipun dihadapkan
pada tantangan yang berat, Zihan tetap semangat dan gigih dalam latihannya.
Aspirasi Zihan untuk menjadi seorang atlet nasional sungguh ambisius dan menginspirasi,
dengan pengalaman dari PON yang akan membentuk masa depannya. Meskipun terkadang
mengalami kekalahan, Zihan tetap merasa bangga dengan pencapaian-pencapaian tersebut
dan bertekad untuk meraih kesuksesan di dunia voli Indonesia. (PB PON XXI Sumut/Hayun
Gultom)