PON 2024

NEWS

Lebah Begantong Goyang Panggung, Hibur Pengunjung PON XXI

Jumat, 13 September 2024 | 15:52 WIB

POTO BY (PB PON XXI Sumut/ Sri Wahyuni Nukman)

PON XXI - Medan – Siapa yang tak kenal Lebah Begantong, grup musik etnik khas Melayu asal Medan yang sudah viral dan bahkan terkenal hingga ke negeri jiran, Malaysia? Band yang identik dengan lagu "Udin Sedunia" ini menjadi sorotan karena penampilannya yang penuh jenaka dan menghibur.

Lebah Begantong, yang beranggotakan 10 musisi berbakat, mulai dikenal publik sejak terbentuk pada tahun 2017. Vokalis utama, Najibullah Al Maidani Lubis, ditemani oleh tiga rekan setianya, Eva Gusmala Yanti, Muhammad Sadikin, dan Fahri Azwar Situmorang. Dengan dukungan para musisi handal seperti Zainal Arifin Nasution (gitar), Kiki Citra Asmara (keyboard), Muhammad Rizwan (biola), Muhammad Kholidi (pak pong), Angki Chamaro Siahaan (drum), dan Jamaluddin (akordion), Lebah Begantong terus menghadirkan warna baru dalam musik Melayu yang sarat dengan kelucuan dan pesan-pesan ringan.

Sore yang Riuh di GSG Pancing

Pada Selasa sore (10/9/2024), suasana di area Gedung Serba Guna (GSG) Pancing, Medan, tiba-tiba menjadi meriah. Usai pertandingan PON XXI, para pengunjung mulai berkumpul, menikmati sore sambil dihibur oleh alunan musik khas Melayu dari Lebah Begantong. Senandung mereka yang dipenuhi pantun-pantun jenaka membuat suasana panggung hidup. Ide-ide spontan yang dilontarkan oleh para personel band sukses mengundang tawa dan senyum dari penonton.

Dengan pantun-pantun lucu dan gaya interaktif mereka, penonton yang semula duduk santai langsung maju ke depan panggung. Mereka bergoyang mengikuti irama musik, terhanyut dalam suasana riang yang diciptakan oleh Lebah Begantong. Tak hanya warga Medan, bahkan beberapa atlet dari kontingen luar daerah seperti Jawa Timur ikut larut dalam keasyikan musik Melayu yang jenaka dan penuh keceriaan.

Pesona Musik Melayu yang Jenaka

Salah satu pengunjung yang ditemui, Rara (22), seorang warga asli Medan, mengaku sangat mengidolakan Lebah Begantong.

"Ini grup musik paling beda dari yang lainnya. Lagu-lagunya selalu penuh jenaka, jadi kita enggak pernah bosan. Yang paling menarik, lirik-lirik pantun yang mereka nyanyikan seringkali mengandung kisah sehari-hari yang kita alami, jadi terasa dekat dengan kita," ujar Rara penuh semangat.

Rara menambahkan, di balik kelucuan lirik, terselip pesan-pesan bijak yang kadang berupa sindiran halus. Namun, bukannya merasa tersinggung, para pendengar justru tertawa dan merasa terhibur.

"Misalnya, ada pantun yang mereka nyanyikan tadi, lucu sekali tapi dalam juga pesannya," tambahnya sambil menirukan pantun yang didendangkan oleh Lebah Begantong:

Masak menguning si buah duku,
Ambil serangkai dibungkus kain,
Doa selamat pengantin baru,
Nanti malam udah masuk dunia lain.

Pantun-pantun seperti inilah yang membuat Lebah Begantong begitu istimewa. Mereka mampu menggabungkan humor dengan pesan-pesan moral yang disampaikan dengan cara yang ringan namun mengena.

Lebah Begantong, Sang Penghibur Penonton PON

Penampilan Lebah Begantong di PON XXI ini semakin memperkuat posisi mereka sebagai grup musik yang tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga berhasil memikat hati penonton secara langsung. Dengan gaya yang khas dan penampilan yang penuh warna, mereka berhasil menghadirkan hiburan yang menyegarkan di tengah-tengah suasana PON yang penuh semangat kompetisi.

Bagi banyak pengunjung, termasuk Rara, Lebah Begantong bukan sekadar penghibur. Mereka adalah bagian dari kebudayaan Melayu yang mampu memperlihatkan sisi jenaka tanpa kehilangan makna. Di tengah keramaian dan kesibukan PON XXI, senandung mereka menjadi hiburan yang pas, memberikan keceriaan dan tawa bagi siapa pun yang mendengarnya. (PB PON XXI Sumut/ Sri Wahyuni Nukman)