PON XXI - TOBA - Pasar tradisional yang berlangsung setiap Jumat (Onan) di Kota Balige merupakan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Toba. Dengan keberadaan Onan Balige itu, panitia cabang olahraga (cabor) Ski Air PON XXI 2024 meliburkan pertandingan sehari.

Homologator Judge Ski Air PON XXI, Nigel Philip Rex pada sesi wawancara di Media Center Ski Air Balige, Kamis (12/9/2024), mengatakan persiapan dan pelaksanaan cabor ski air di Danau Toba relatif sulit dilakukan, karena posisi pasar yang berada tepat di depan pelabuhan Mulia Raja Napitupulu dan berdekatan dengan venue cabor ski air di Venue F1H2O Balige.

“Maka PB PON memutuskan untuk mengosongkan pertandingan, Jumat 13 September 2024,” kata Nigel.

Pasar tradisional yang berlangsung itu diprediksi dapat menimbulkan gelombang air Danau Toba jadi tidak biasa. Sebab, lalu lintas kapal pedagang yang hilir mudik dari Pulau Samosir dan daerah lainnya di sekitar Danau Toba. 

“Hal ini tentu mempengaruhi lintasan dan keadaan gelombang air di venue ski air. Pasar tradisional merupakan kearifan lokal yang harus dihormati. Panitia juga sudah memperkirakan kendala lapangan seperti ini termasuk perubahan cuaca di Danau Toba,” bebernya. 

Karena itu, jadwal pelaksanaan cabor ski air diberikan waktu yang panjang mencapai 10 hari. “Biasanya kalau di Jakarta yang semua cuaca relatif stabl dan fasilitasnya lengkap seluruh nomor bisa kita selesaikan selama 6 hari. Jadi kita memang dari awal sudah memprediksi adanya beberapa kendala ini," terangnya.

Pasar Balige yang juga kerap disebut Pasar Onan itu memiliki enam deretan bangunan rumah adat yang disebut Balerong dengan hiasan lukisan gorga dan ornamen arsitektur Batak. Pasar ini juga menjadi destinasi wisata yang disebut menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat di sekitar Danau Toba.

Pasar ini berlokasi mulai dari pusat kota di Jalan Sisingamangaraja hingga kawasan pelabuhan yang letaknya berada di kawasan pinggir Danau Toba,

Sementara, Reza, panitia pelaksana Cabor Ski Air, menyebutkan dengan kekosongan jadwal pertandingan ini, panitia mengharapkan tim bisa memanfaatkan waktu untuk latihan mandiri baik di darat maupun di air.

"Jadi ada kemungkinan kita tidak ada kegiatan di dalam air. Kontingen dari masing-masing daerah, mereka akan melakukan kegiatan sendiri-sendiri," tambahnya. (PB PON/Ramsiana Gultom)