NEWS
Hujan Tak Halangi Temu Kangen Legenda Olahraga Sumut di Pos Bloc Medan
Senin, 9 September 2024 | 23:18 WIB
PON XXI - Medan - Guyuran hujan deras tidak menyurutkan semangat para legenda olahraga Sumatra Utara untuk hadir dalam acara temu kangen bertajuk "Awak Masih Ada" yang digelar di Pos Bloc Medan. Meski cuaca dingin dan basah, acara tersebut berlangsung hangat dan penuh nostalgia.
Di antara peserta acara, tampak nama-nama besar seperti Sutiyono, legenda balap sepeda Indonesia; Mardi Lestari, pelari tercepat Asia di masanya; Nobon Kayamudin, maestro sepak bola Sumut; dan Lydia Titaley, atletik handal. Meskipun usia mereka telah mencapai kepala enam atau tujuh, mereka tetap bersemangat berbagi cerita dan pengalaman dengan generasi muda, terutama para atlet yang kini berjuang di PON XXI Aceh-Sumut.
"Ini adalah momen berharga bagi kami. Kami sangat berterima kasih kepada Miftakhul Fahamsyah yang telah menginisiasi acara ini. Harapan kami, pertemuan ini bisa memotivasi atlet muda Sumut untuk kembali mengharumkan nama daerah dan bangsa," ujar Jan Piter Napitupulu, Ketua Ikatan Mantan Atlet Nasional Sumut.
Para legenda, meski menyadari fisik mereka yang telah menua, tetap memiliki semangat untuk memotivasi penerus mereka. Sutiyono, dengan penuh haru, mengapresiasi kesempatan untuk berkumpul dengan rekan-rekannya dan berharap acara ini bisa memotivasi atlet muda untuk berprestasi lebih baik.
Mardi Lestari, yang dikenal sebagai pelari tercepat Asia, juga merasakan kegembiraan serupa. Ia berharap generasi baru dari Sumut dapat melanjutkan estafet prestasi yang telah ia ukir.
Acara ini bukan hanya sebagai ajang reuni, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya melanjutkan jejak prestasi olahraga Sumut. Para legenda hadir bersama dengan harapan agar semangat olahraga di Sumut terus menyala.
Penggagas acara, Miftakhul Fahamsyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rasa rindunya terhadap sosok-sosok olahragawan yang pernah mengharumkan nama Indonesia. Dengan adanya PON 2024, ia merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mewujudkan keinginannya bertemu kembali dengan para legenda.
Miftakhul juga mengucapkan terima kasih kepada Indra Efendi Rangkiti, dosen dan pemerhati olahraga, yang membantu merealisasikan acara ini dan memenuhi rasa rindunya akan para legenda olahraga Sumut.