PON 2024

NEWS

Tim Sepak Bola Putri Papua Telan Kekalahan Beruntun, Pelatih Kiper Ungkapkan Kekecewaan

Senin, 9 September 2024 | 15:52 WIB

Pesepakbola putri Papua Ina paulanda (kanan) berusaha menghindari sliding dari pesepakbola putri Sulawesi Selatan Rizky Sri Ekawaty pada pertandingan penyisihan di grup B melawan tim sepakbola putri Sulawesi Selatan, PON XXI Aceh-Sumut 2024, di Stadion Mini Dispora Sumut, Deliserdang, Senin (9/9/2024). Tim sepakbola putri Sulawesi Selatan berhasil mengalahkan lawannya tim sepakbola putri Papua dengan skor 4-3. PB PON XXI SUMUT/MHD DANIEL EFFENDI SIREGAR

PON XXI -  Pelatih kiper tim sepak bola putri Papua, Rizaldi Ploom, mengungkapkan kekecewaannya usai menelan kekalahan dua laga beruntun di babak penyisihan grup PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Kekecewaan yang diungkapkannya lantaran minimnya perhatian dari pengurus KONI Papua dan Asosiasi Provinsi (Asprov) Papua terhadap persiapan tim sepak bola putri yang berlaga di PON XXI Aceh-Sumut. Hal ini dibeberkan Rizaldi usai kekalahan dramatis Papua dari Sulawesi Selatan dengan skor 3-4 pada Senin, 9 September 2024.

Rizaldi menyatakan meskipun Papua pernah meraih medali emas di PON XX Papua, persiapan kali ini sangat minim. Bahkan, ia menyoroti kesiapan tim hanya dilakukan dalam dua hingga tiga minggu terakhir sebelum bertarung di PON XXI. Terbukti, sudah melakoni dua laga tak satupun meraih kemenangan.

"Saya sangat kecewa dengan minimnya perhatian yang diberikan oleh pengurus KONI Papua maupun Asprov Papua. Persiapan yang serba mepet ini mempengaruhi performa anak-anak di lapangan," ungkap Rizaldi kepada wartawan.

Rizaldi menambahkan, rendahnya kesiapan fisik dan mental para pemain menjadi faktor utama dari hasil buruk yang diperoleh tim. Meskipun secara fisik pemain-pemain Papua kuat, namun dari segi mental dan kerjasama tim, masih terdapat banyak kelemahan akibat kurangnya waktu persiapan.

"Latihan bersama baru dilakukan dua hingga tiga minggu sebelum keberangkatan, padahal sejak lima bulan lalu kami sudah memberikan informasi terkait kebutuhan latihan intensif," kata Rizaldi.

Rendahnya persiapan tim ini tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada mental para pemain. Rizaldi menegaskan bahwa pembentukan tim baru dilakukan terlalu mendekati waktu keberangkatan, sehingga para pemain belum memiliki waktu cukup untuk membangun kerjasama yang baik di lapangan.

"Harus ada perhatian lebih dari pengurus KONI Papua, terutama bagi adik-adik atlet sepak bola putri ini. Mereka perlu didukung sepenuhnya, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental," lanjut Rizaldi.

Ina Paulinda, pemain nomor punggung 21 yang turut mewakili suara para pemain, juga mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan yang dialami tim Papua. Menurutnya, meskipun sudah diinformasikan sejak lama tentang perlunya latihan intensif, namun latihan bersama baru dilakukan menjelang keberangkatan.

"Kami sudah memberitahu kebutuhan latihan sejak lima bulan lalu, tapi latihan bersama baru dimulai tiga minggu sebelum berangkat. Ini tentu mempengaruhi permainan kami di lapangan," ujar Ina.

Kekalahan berturut-turut dari DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan menjadi bukti bahwa persiapan minim ini berdampak signifikan pada hasil pertandingan. Ia menyatakan bahwa para pemain merasa mental mereka belum siap sepenuhnya untuk bertanding di ajang besar seperti PON.

"Secara fisik kami memang kuat, tetapi mental kami masih kurang karena tidak ada persiapan yang matang. Kami perlu waktu lebih banyak untuk membangun kerjasama tim," tambah Ina.

Rizaldi pun berharap ke depan akan ada evaluasi dari pihak terkait untuk memperbaiki kinerja tim di pertandingan selanjutnya. Ia menekankan pentingnya peningkatan persiapan, baik dari segi fisik, mental, maupun strategi permainan.

"Saya berharap pertandingan selanjutnya bisa lebih baik. Kami butuh evaluasi mendalam agar tim ini bisa kembali ke performa terbaiknya," ujar Rizaldi.

Dengan dua kekalahan beruntun, peluang Papua untuk melaju ke babak selanjutnya semakin kecil. Namun, Rizaldi dan para pemain masih bertekad untuk memberikan yang terbaik di sisa pertandingan PON XXI.