PON 2024

NEWS

Berebut Emas, 'Pongah' Futsal Putri DKI Jakarta Rontok Dihantam Jabar

Senin, 9 September 2024 | 15:20 WIB

Atlet Futsal Putri DKI Jakarta Nisma Francida (kanan) berebut bola dengan Atlet Futsal Putri Jawa Barat Alya Ananda (kiri) pada Pertandingan Final Futsal Putri PON XXI Aceh-Sumut antara Tim Futsal Putri DKI Jakarta melawan Tim Futsal Putri Jawa Barat di GOR Mini Futsal Dispora Sumut, Deli Serdang, Sumut, Minggu (8/9). (PB PON XXI Sumut / Imam Syahputra)

PON XXI - Medan: Tim Futsal Putri DKI Jakarta akhirnya mengakui keunggulan Jawa Barat (Jabar) pada laga final perebutan medali emas PON XXI 2024 Aceh-Sumut di GOR Futsal Dispora Sumut Jalan Pancing Medan, Minggu (08/09/2024).

Pada laga yang begitu agresif dan sengit dan itu, kemenangan Jabar 5 - 2 seolah merontokkan 'pongah' tim DKI Jakarta yang pada musim PON XXI tahun ini merupakan tim yang diunggulkan menggondol medali emas lantaran membabat habis rival-rivalnya mulai babak penyisihan, semifinal dengan skor yang tragis. 

Namun fakta berkata lain. Tim Jabar yang di babak penyisihan begitu sulit mencari kemenangan - seperti bermain imbang melawan Banten - malah mampu menundukkan DKI Jakarta.

Pada laga sore itu, gol perdana Jabar tercipta dari Annisa Nurul Aisyah di lima menit babak pertama hasil dari penalti lantaran pemain DKI menyentuh bola di kotak penalti. Tertinggal 1 poin, DKI mengintensifkan permainan. Gol balasan DKI tercipta di menit ke 15 oleh Nisma Francida Rusdiana. Skor pun menjadi 1 - 1. 

Gol balasan lekas diluncurkan Jabar. Lewat serangan balik, Fitri Rosdiana mengubah skor menjadi 2  - 1 sampai babak pertama berakhir.

Di lima menit babak kedua, gol kembali ditorehkan Jabar lewat Ikeu Rosita sehingga skor menjadi 3 - 1.

Tim DKI tak tinggal diam. Gol balasan yang begitu cepat lewat tendangan Nisma Francida Rusdiana mengubah skor menjadi 3  - 2.

Tempo permainan pada laga final itu begitu cepat. Lengah sedikit, gol pun tertoreh. Lantaran lengah, alhasil pemain DKI Nisma Francida Rusdiana mendapat hukuman kartu kuning setelah menarik baju pemain lawan saat kalah berebut bola. 

Tim DKI yang terlihat mulai panik akhirnya kecolongan sehingga gawang mereka kebobolan lagi atas tendangan tampung Fitri Rosdiana dimana bola datang dari operan rekannya di sayap kanan. Skor menjadi 4 - 2.

Tim DKI makin panik. Bahkan di menit 34 kartu merah dihadiahkan kepada Dinar Kartika Sari lantaran menarik paksa baju pemain Jabar sehingga terjatuh saat membawa bola ke gawang lawan. 

Kena kicak anak-anak Jabar di lima menit terakhir, gaya tim DKI yang biasanya garang malah mencoba bertahan - atau karena kehabisan nafas - di lini bawah agar tidak kebobolan lagi. Dan akhirnya DKI Jakarta mengakui keunggulan Jabar setelah gol penutup Jabar dilesakkan Fitri Rosdiana di satu menit terakhir sebelum peluit dibunyikan. Skor akhir 5 - 2 untuk Jabar.

Kepala Pelatih Futsal Putri Jabar Arif Kurniawan mengakui sebelum berlaga pihaknya sudah mengetahui kelemahan DKI Jakarta. 

"Di babak pertama kami curi gol cepat. Di babak kedua kami sudah tahu kelemahan lawan. Kami sering bertemu mereka, baik di liga-liga pro maupun di timnas," kata Arif usai pertandingan. 

Menurut Arif, futsal putri menjadi tumpuan harapan untuk mendapatkan emas lantaran futsal putra gak lolos.

"Makanya kami siapkan mental. Padahal kami mencapai final bukan mudah. Di babak penyisihan saja kami sulit mencari kemenangan. Bahkan saat melawan Banten, kami imbang. Ini berbeda dengan Tim lawan (DKI) yang begitu mudahnya 'mempecundangi' lawan-lawannya dengan skor akhir mengenaskan. Jadi tumpuan kami memang emas dan akhirnya dapat emas," kata Arif. 

Sementara Kapten Futsal Putri Jabar Novita mengatakan mereka dididik harus memiliki mental juara.

"Kami dididik harus memiliki mental juara. Di benak kami selalu tertanam juara, juara dan juara. Dan akhirnya kami juara dan membawa pulang emas," kata Novita. 

Sementara Pelatih Kepala Futsal Putri DKI Jakarta Nur Fitranto mengatakan kekalahan anak-anak asuhnya lantaran terbawa ritme Tim Jabar. 

"Kami juga kurang konsentrasi di awal permainan. Ini pertandingan sengit. Tapi anak-anak terbawa ritme tim lawan. Ini bagian evaluasi kami setelah ini," katanya.(PB PON XXI SUMUT/bambang sri kurniawan)