PON 2024

NEWS

Jhonson Roy Hutapea: Dari Kolam Renang hingga Gateball, Menjemput Emas di PON 2024

Minggu, 8 September 2024 | 18:27 WIB

Jhonson Roy Hutapea: Dari Kolam Renang hingga Gateball, Menjemput Emas di PON 2024

PON XXI - MEDAN - Perjalanan hidup seorang Jhonson Roy Hutapea ibarat aliran sungai yang mengalir dengan tenang, tapi membawa arus kekuatan besar di bawahnya. Kini, di usia 43 tahun, pria asal Pematang Siantar ini telah menjejakkan langkahnya sebagai pelatih gateball Sumatera Utara (Sumut), memikul harapan besar untuk meraih medali di PON 2024. Namun, siapa sangka, gateball bukanlah cinta pertama yang menuntun Jhonson dalam dunia olahraga.

Sejak kecil, Jhonson telah akrab dengan kolam renang. Kedua orang tuanya, terutama sang ayah yang berprofesi sebagai guru olahraga, kerap mengajaknya berenang dan berlatih bela diri. Dunia perairan menjadi saksi bisu awal mula perjalanan panjangnya dalam olahraga. "Dari kecil saya sudah terbiasa berenang, orang tua saya yang mengenalkan," ujarnya sambil mengenang masa kecilnya yang penuh dengan aktivitas fisik.

Tahun 1999, Jhonson melangkahkan kaki ke Universitas Negeri Medan (Unimed) untuk menekuni dunia olahraga secara lebih serius. Jurusan kependidikan dan kepelatihan olahraga menjadi pilihannya. Dari sinilah, jalan hidupnya dalam olahraga semakin terbuka. Ia dipercaya sebagai pelatih renang dan terpilih menjadi anggota Tim SAR, sebuah pengakuan atas kemampuan fisiknya yang mumpuni.

Namun, dunia air tidak berhenti di situ. Bakatnya terus diasah, hingga ia diamanahkan menjadi pelatih dan wasit di klub renang SCC Unimed. Jhonson tak hanya sekadar pelatih, tetapi juga pemimpin di berbagai kejuaraan, termasuk Kejurda Renang di Padangsidimpuan pada tahun 2020. Kecintaannya pada olahraga air terus membawanya lebih jauh, termasuk bergabung dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), di mana ia kembali berperan sebagai wasit dalam event-event internasional.

Tahun 2018 menjadi titik balik bagi Jhonson. Sebuah olahraga baru, gateball, yang diperkenalkan oleh Paul Ames Halomoan Siahaan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan, menarik perhatiannya. "Saya sering melihat event gateball di Unimed. Awalnya penasaran, olahraga apa ini? Akhirnya saya belajar dari anak-anak yang lebih muda," ujarnya sambil tersenyum.

Rasa penasaran itu membawa Jhonson semakin dalam ke dunia gateball. Tak butuh waktu lama baginya untuk terjun serius. Pada Desember 2018, Pergatsi Deli Serdang dilantik, dan Jhonson terlibat aktif di dalamnya. Kecintaannya terhadap olahraga ini tumbuh pesat, hingga ia memutuskan untuk meninggalkan FAJI dan PRSI demi fokus penuh pada gateball. "Saya ingin totalitas, saya izin kepada teman-teman untuk beralih sepenuhnya ke gateball," ungkapnya.

Komitmennya terbukti pada Juni 2019, ketika ia berhasil meraih medali perunggu dalam Piala Bupati Deliserdang, hanya enam bulan setelah mulai berlatih gateball. Prestasi ini semakin mengukuhkan posisinya di dunia gateball. Jhonson tak hanya menjadi pemain, tetapi juga penyelenggara berbagai event besar, termasuk Kejurnas Pra PON di Balige.

Kesuksesannya di Kejurnas membawa Sumatera Utara meraih satu emas dan dua perak, sebuah pencapaian yang membuka jalan bagi Jhonson untuk menjadi pelatih tim gateball Sumut. "KONI mempercayakan saya untuk melatih. Saya sempat merasa belum layak, tapi ini amanah yang harus dipegang teguh," tegasnya.

Kini, dengan jabatan sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pergatsi Sumut, Jhonson Roy Hutapea memimpin tim gateball Sumut menuju PON 2024, dengan target dua medali emas. Optimismenya tak main-main. Di bawah bimbingannya, nomor double putra dan beregu mix putra menjadi tumpuan harapan Sumut. "Kami terus berlatih dan memperkuat tim. Peluang itu ada, dan kami siap merebutnya," ujar Jhonson penuh keyakinan.

Dari perairan hingga lapangan hijau, Jhonson Roy Hutapea terus mengalir, membawa semangat kemenangan untuk Sumatera Utara. (PB PON XXI SUMUT/Adelina Savitri Lubis)