PON 2024

NEWS

Ternyata Ini Alasan Suporter Papua Kerap Ngunyah Pinang Muda Jelang Menyaksikan Pertandingan di PON XXI

Sabtu, 7 September 2024 | 21:49 WIB

Pendukung tim futsal putri Papua Pegunungan menunjukkan satu tandan buah pinang yang mereka gunakan untuk menyirih sebagai makanan ringan khas Papua pada pertandingan futsal putri antara Papua Pegunungan melawan Sumatera Utara di di ajang PON XXI Aceh - Sumut yang berlangsung di Gedung Serba Guna Unimed, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (2/9/2024). PB PON XXI ACEH-SUMUT/Mirza Baihaqie

PON XXI - MEDAN-Setiap orang memiliki cara berbeda-beda saat memberikan dukungan ke tim atau provinsi yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara. Salah satu yang unik datang dari suporter Papua.

Sekelompok suporter terlihat mengunyah sirih atau pinang muda saat jelang menyaksikan pertandingan PON XXI cabang olahraga (cabor) Hockey Indoor Papua di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed).

Tentu pemandangan ini menarik perhatian. Para suporter dari Papua ini terlihat berdiri-diri di trotoar depan Gedung Serbaguna Unimed sambil makan pinang.

Apa yang suporter Papua lakukan ternyata memiliki makna tersendiri.  "Bagi kami makan pinang dan sirih ini serasa ngunyah permen karet. Merileks kan pikiran dan menghilangkan bau mulut," ungkap Patrik.

Pria yang sejak 3 September 2024 sudah tiba di Medan dengan perjalanan pesawat turut membawa bekal pinang muda dari daerahnya di Kota Biak.

"Ini sudah menjadi tradisi di Papua, mulai dari anak-anak hingga orang tua suka makan pinang," imbuh pria berusia 54 tahun itu.

Dan kebiasaan tersebut tidak hanya dilakukan di tempat tinggalnya, tapi juga ketika dirinya melakukan perjalanan ke daerah lain. 

Meskipun pinang muda bisa saja didapatkan di lokasinya berada, namun dirinya malah tetap membawa pinang asli dari Papua.

Bentuk pinang yang dikonsumsinya lebih kecil dengan kulit yang masih sangat hijau. Kemudian dinikmati dengan buah sirih yang bentuknya panjang.

Sementara itu Mama Manggara menjelaskan cara makan pinang dan sirih juga memiliki aturan main.

Mulanya dia memakan pinang, selanjutnya barulah makan buah sirih yang dicelup sedikit kapur. "Jangan makan buah sirih sama kapur duluan, nanti lidah terbakar," tambahnya.

Mama Manggara mengatakan alasan mengapa sampai dirinya harus repot membawa pinang dan buah sirih jauh-jauh dari Papua sampai-sampai ikut naik pesawat, padahal bisa juga didapat di lokasi dirinya berkunjung.

"Biar lebih mudah saja. Jika sudah terbiasa makan pinang, beberapa jam enggak makan pinang kita jadi gelisah. jadi makan pinang ini juga bisa bikin candu," imbuhnya.

Jelang pertandingan sebelum masuk ke arena pertandingan Mama Manggara bergabung bersama supoter Papua lainnya menikmati pinang muda sambil membincangkan berbagai hal. (PB PON XXI SUMUT/TARWIYAH AR)