PON XXI - Bangganya Gorgon Efendi Silalahi Bantu PON XXI Aceh-Sumut, Siaga Stabilkan Listrik Stadion Disporasu

DELI SERDANG - Venue pertandingan sepak bola putri yang berlangsung di Stadion Mini Disporasu, Deliserdang, hingga saat ini stabil listriknya selama penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kesuksesan stabilnya listrik Stadion Disporasu tak luput dari peran Gordon Efendi Silalahi.

Gorgon Efendi Silalahi, seorang pegawai PT PLN (Persero) yang bertugas menjaga kestabilan listrik di venue pertandingan sepakbola putri di Stadion Mini Disporasu. Gorgon, yang bekerja di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Belawan, UP3 Medan Utara, memang tidak terlibat langsung dalam hiruk-pikuk pertandingan.

Namun, perannya sangat krusial. Dia sosok yang memastikan aliran listrik tetap stabil di Stadion Mini Disporasu, Jalan Willem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tempat berlangsungnya beberapa pertandingan penting dalam PON XXI. Sehingga merasa bangga bisa berguna membantu kesuksesan PON XXI.

Tugas Gorgon dimulai sejak 5 September dan akan berakhir pada 19 September 2024, lima hari setelah selesainya pertandingan sepakbola putri  terbesar di Indonesia tahun ni. Selama periode tersebut, ia harus selalu siap siaga memastikan tidak ada gangguan listrik yang bisa menghambat jalannya pertandingan.

"Bangga, tentu saja saya bangga bisa terlibat di PON XXI ini," ungkap Gorgon.

 "Mungkin ini kesempatan yang langka, siapa tahu kapan lagi pesta olahraga ini akan digelar di Sumatera Utara. Jadi, saya merasa ini adalah momen penting bagi saya, keluarga, dan tentu saja untuk nama baik Sumut."

Gorgon, pria kelahiran 8 Agustus 1982, merupakan ayah dari tiga anak. Dalam kesehariannya, ia menjalani tugasnya secara bergantian dengan rekan sejawatnya dengan penuh dedikasi, baik di lingkungan kerjanya maupun dalam tugasnya di PON XXI. Dia memahami betul bahwa kesuksesan PON tidak hanya terletak pada pertandingan, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur pendukung, salah satunya listrik.

“Kalau listrik padam di tengah pertandingan, bisa kacau semuanya. Itu sebabnya saya harus selalu siaga, memastikan tidak ada gangguan,” ujar Gorgon. Meskipun tugasnya terlihat sederhana, konsekuensi dari kesalahan atau kelalaian sangat besar. Apalagi, dengan ratusan hingga ribuan penonton yang menyaksikan langsung maupun melalui siaran televisi, kelancaran listrik menjadi faktor penting.

Gorgon juga menuturkan bahwa setiap hari, ia harus mengecek kondisi listrik di stadion secara rutin. Selain itu, ada tim yang selalu berjaga untuk memastikan tidak ada masalah teknis yang bisa mengganggu jalannya pertandingan. "Kami juga bekerja sama dengan panitia lokal dan pihak keamanan untuk memastikan semua berjalan lancar," tambahnya.

Tidak hanya itu, Gorgon juga berharap agar PON XXI Aceh-Sumut dapat berlangsung sukses dari awal hingga akhir. Dia berharap pesta olahraga ini dapat menjadi kebanggaan bagi Sumatera Utara sebagai tuan rumah, serta dapat memberikan kesan positif bagi seluruh peserta dan penonton yang hadir.

“Saya ingin Sumut dikenal sebagai tuan rumah yang baik. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita bisa menyelenggarakan event sebesar ini tanpa kendala,” kata Gorgon. Baginya, tugas ini tidak hanya soal pekerjaan, tetapi juga soal tanggung jawab untuk menjaga nama baik daerah.

Selama PON XXI berlangsung, Gorgon menghabiskan sebagian besar waktunya di sekitar venue pertandingan. Baginya, ini adalah bentuk dedikasi kepada pekerjaannya dan juga kepada Sumatera Utara.

Di sela-sela kesibukannya, Gorgon mengaku bahwa keluarganya selalu mendukungnya. "Anak-anak dan istri saya selalu mendoakan agar semua berjalan lancar. Mereka tahu betapa pentingnya tugas ini bagi saya," ujarnya dengan senyum bangga.

Peran Gorgon dan orang-orang seperti dia sering kali tidak terlihat, tetapi tanpa mereka, kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut mungkin tidak akan semudah yang kita saksikan. Mereka adalah pahlawan di balik layar, yang memastikan segalanya berjalan sesuai rencana.

(PB PON XXI SUMUT/David)