PON 2024

NEWS

Setiap Jam, Setiap Langkah: Dedikasi Srikandi Kebersihan di PON XXI 2024

Selasa, 3 September 2024 | 21:58 WIB

-

PON XXI - Di balik gemuruh PON XXI 2024 yang memadati Gedung Serba Guna Pemprovsu, ada  srikandi kebersihan yang tak henti-hentinya menjaga tempat ini tetap bersih dan nyaman. Mereka adalah sebagian dari 12 petugas yang bekerja setiap hari, berkejaran dengan waktu dan sampah, demi kenyamanan penonton dan kelancaran pertandingan.

Ada Nurmala (50) dan Jizah (32), keduanya memiliki tugas mulia: memungut sampah setiap satu jam sekali. Ditemani suara-suara pertandingan, mereka dengan cekatan merapikan lantai, membersihkan sudut-sudut yang tak terjamah, serta memastikan tak ada sampah yang tertinggal.

Meski lelah mulai merayap di tubuh mereka yang terus bergerak tanpa henti, ada senyum yang tak lepas dari wajah mereka. 

"Kami senang bisa berkontribusi. Meskipun hanya menjaga kebersihan, kami tahu ini penting untuk menjaga kenyamanan semua orang yang datang ke sini," ujar Jizah dan Nurmala serempak.

Gedung Serba Guna Pemprovsu bukan sekadar tempat bertanding, tetapi juga rumah sementara bagi ribuan orang yang hadir, baik sebagai penonton maupun atlet. Di antara hiruk-pikuk suporter yang bersorak, dan kegembiraan yang membuncah dari tribun, para srikandi ini menjadi penyeimbang yang menjaga tempat itu tetap bersih dan nyaman.

Diakui Jizah, selama pertandingan dihelat di Gedung Serbaguna Pemprovsu ini jenis sampah yang paling banyak mereka kumpulkan adalah sampak kotak nasi maupun kotak kue. 

"Kan, makannya 3 kali dalam sehari, mulai pagi, siang, hingga malam hari," ungkap Jizah.

Sebagai petugas kebersihan di gedung itu, Nurmala dan Jizah telah meletakkan plastik tempat sampah di setiap tribun penonton, sehingga pengunjung yang datang untuk menonton seraya makan dan minum bisa membuang sampah bekas makan dan minumnya di plastik itu.

"Tapi tetap saja ada pengunjung yang abai, meletakkan sampah bekas makanan atau minumnya di tempat duduk mereka,  padahal plastik telah tersedia," ungkapnya.

Sebetulnya bagi Jizah dan Nurmala, membersihkan sampah-sampah bekas makanan pengunjung bukanlah sesuatu yang berat, apalagi itu sudah merupakan tugas dan kewajiban mereka. 

Namun Jizah bilang, yang paling dikhawatirkannya adalah anggapan orang-orang luar daerah yang berkunjung ke Medan untuk menyaksikan pertandingan PON di Gedung Serba Guna Pemprovsu ini.

"Kan, kalau kita tak sama-sama menjaga, minimal sampah kita sendiri, kan kita tidak membuat malu, apalagi kita kan tuan rumahnya," ucapnya.

Senada dengan itu, Nurmala menekankan, soal kebersihan haruslah menjadi salah satu yang utama dalam event berskala nasional seperti PON ini.

"Karena itu setiap 1 jam sekali harus memeriksa areal kawasan pertandingan, mulai dari lantai, tribun duduk, hingga fasilitas kamar mandi yang disediakan di gedung ini," jelasnya.

Meskipun tak bisa menyebut secara pasti berapa banyak sampah yang mereka kumpulkan setiap hari sejak pertandingan pertama dihelat di gedung ini, namun ketiganya saling mengawasi juga mengingatkan untuk selalu sigap membersihkan gedung.

"Bukan hanya gedung saja, dimana pertandingan dilaksanakan, juga halaman di luar gedung dijaga kebersihannya," tambah Jizah.

Setiap hari sampah itu diangkut oleh mobil pengangkut sampah, termasuk ini kata Jizah juga harus disiplin. Jangan sampai tidak datang, karena sampah yang menumpuk akan mencemarkan bau yang tak sedap.

Memungut sampah setiap satu jam sekali merupakan salah satu cara mereka dalam mengerjakan tugasnya, sedangkan cara lainnya, tim petugas kebersihan menyepakati untuk membersihkan gedung dan halaman pada malam hari pasca usainya pertandingan.

"Jadi sebelum pulang ke rumah, kami terlebih dahulu membersihkan gedung dan halaman, harapannya agar besok harinya lapangan sudah siap untuk melaksanakan pertandingan, dan penonton juga nyaman," terang Nurmala.

Harapan mereka, semua pihak saling bersinergi untuk menjaga kebersihan gedung perhelatan PON 2024, agar pelaksanaan PON sukses, dan Sumatera Utara bangga menjadi tuan rumah.

Para srikandi ini mungkin tidak mendapat sorotan kamera, tidak pula mendengar tepuk tangan meriah. Namun, mereka memiliki peran yang sama pentingnya dengan para atlet yang berlaga di arena. Sebuah peran yang, meski terkesan sepele, namun memiliki arti besar bagi keberhasilan perhelatan akbar ini. (PB PON XXI/Adelina Savitr Lubis)