PON 2024

NEWS

Transaksi UMKM di Area Venue Esports PON XXI Tembus Rp 50 Juta Per Hari

Jumat, 20 September 2024 | 01:20 WIB

Suasana pertandingan cabor Esport kategori Final Lower Bracket Lokapala beregu terbuka pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Medan International Convention Center di Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/9/2024). Pada pertandingan yang diikuti 48 atlet Esport dari 8 provinsi tersebut tim atlet Esport DKI Jakarta menang dalam Lower Bracket Lokapala pada pertandingan pertama dan pertandingan kedua.PB PON XXI SUMUT/ HENDRO BUDIMAN

PON XXI - MEDAN - Selama penyelenggaraan cabang olahraga (cabor) Esport pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, transaksi di area Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Medan International Convention Center (MICC) tembus mencapai Rp 50 juta per hari. 

Koordinator UMKM di arena MICC, Anton William Chandra, mengatakan ada 30 stand UMKM dan beberapa sponsor yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di arena cabor Esport. Rata-rata transaksi selama berdirinya UMKM tembus Rp50 juta perhari.

"Jumlah total transaksi selama berdirinya UMKM di venue esports rata-rata sekitar Rp 30 juta - Rp 40 juta sehari. Tetapi ada pada waktu weekend sampai transaksi Rp50 juta. Pengunjung yang hadir ke arena UMKM di atas 1.000 orang," ujar Anton. 

Menurutnya, antusias masyarakat terhadap Esport sangat tinggi khususnya di kalangan gamers. Keterlibatan UMKM juga turut membantu untuk kebangkitan ekonomi. Meski diakuinya, di awal pelaksanaan sempat ada keluhan terkait tenda yang kurang memadai. 

"Di awal ada soal tenda. Tapi selanjutnya keluhan tidak ada karena kita cepat merespon. Cuaca kita kemarin juga tidak menentu jadi tenda-tenda untuk duduk oleh pengunjung tersedia," ujar Anton yang juga Manager Kontingen Esports Sumut,

Anton menyebut event cabor Esport ini disambut positif oleh para pelaku UMKM. Bahkan mereka ingin kembali berpartisipasi untuk kegiatan selanjutnya jika event esports digelar. 

Di area pesta UMKM, ada juga digelar ESI peduli sesama. ESI membantu pelaku UMKM yang omzetnya turun. Mereka berinisiatif membeli yang barangnya kurang laku. 

“Apalagi misalnya ada yang stoknya ada, misal makanan sudah dimasak tidak ada yang beli. Kita inisiatif beli terus selesai acara kita bagikan kepada masyarakat di sekitar venue," ungkap Anton. 

(PB PON XXI SUMUT / Irin Juwita)