PON 2024

NEWS

Sumut Kawinkan Emas Super Sixes Cricket: Kapten Pipin, Restu Orang Tua dan Pelatih asal Srilanka

Selasa, 3 September 2024 | 19:26 WIB

Tim kriket putri Sumut memperlihatkan medali emas mereka di nomor 'Super Sixes' usai upacara penyerahan medali di Lapangan Cerdas, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, Selasa (3/9). PB PON XXI/Fiqih Prasetya

PON XXI - LUBUKPAKAM - Tak banyak kata yang bisa diucapkan Indra Pipin Siregar, usai mengalahkan Tim Cricket DKI Jakarta pada pertandingan final Super Sixes Man, di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (3/9/2024). 

Hasil ini membuat Sumatera Utara berhasil mengawinkan medali emas Cricket cabang Super Sixes, setelah sebelumnya tim putri Cricket Sumut juga mengamankan medali emas di cabang Super Sixes Woman. 

Pipin, sapaan Indra Pipin Siregar, merupakan Kapten Tim Cricket Putra Sumut, ini berhasil memimpin rekannya mengalahkan tim putra DKI Jakarta dan sekaligus membawa timnya meraih emas PON XXI Aceh - Sumut 2024, pada nomor Super Sixes Man.

Pipin pun mengisahkan sekelumit perjuangan Tim Cricket Sumut. Mulai dari latihan yang berat, restu orang tua meski tak bertemu dua bulan lamanya, hingga peran pelatih asal Srilanka.

"Saya tidak bisa berkata-kata, karena ini emas pertama yang kami raih setelah menjalani rangkaian latihan yang berat selama 1,5 tahun," ujar pemuda yang masih berusia 23 tahun ini. 

Pipin menyebutkan, jalannya pertandingan melawan DKI Jakarta sangat alot, mengingat DKI Jakarta merupakan tim cricket yang terkuat dan berpengalaman di Indonesia.

"Syukur Alhamdulillah Sumut berhasil mengalahkan DKI Jakarta berkat kerja keras teman-teman yang dengan disiplin menjalani berbagai rangkaian latihan selama di karantina," ujarnya.

Pipin membeberkan, mereka ditempah selama 1,5 tahun untuk menyiapkan tim cricket yang tangguh. Bukan tanpa kendala, tempat latihan yang mereka jalani sempat berpindah-pindah dari Unimed, Lubuk Pakam hingga kembali ke Kopasgat (Training Center TC di Batalyon Komando 469 Kopasgat Polonia).

"Di Kopasgat, kami menjalani latihan selama 2 bulan. Di tempat itu mati-matian kami mengikuti latihan yang dibimbing oleh 3 pelatih asal Sri Lanka," sebut pria yang tinggal di Desa Lau Simomo, Kabanjahe, Tanah Karo, Sumut.

Pipin yang berposisi sebagai Bowler (pelempar bola) dan Batsman (pemukul) menilai, ketiga pelatihnya, masing-masing Minhaj Ahmad, Hafiludeen Nawabdeen dan M Musthas M Mubarak.

Pipin pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan warga Sumut yang menonton final pertandingan Cricket Sixes Men yang berlangsung di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam. 

Terkhusus dukungan dari orangtua yang langsung hadir menyaksikan dirinya bertanding bersama tim. "Selama 2 bulan di Kopasgat tidak bertemu dengan orangtua, tidak ada kabar, namun dengan kehadiran mereka kami menjadi termotivasi dan semangat," jelas Pipin.(cri/don)