PON 2024

NEWS

Cerita Karateka Sumut Kalahkan Sahabat Masa Kecilnya di Final Cabor Karate

Kamis, 19 September 2024 | 10:02 WIB

Atlet karateka Sumut, Faisal Halomoan Siahaan menggigit medali emas usai pengalungan medali kumite perorangan di bawah 60 kilogram putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Gedung Serba Guna Unimed, Deliserdang, Rabu (17/9/2024). Atlet karateka Sumut mendapatkan medali emas, medali perak diraih atlet karateka Jabar sedangkan medali perunggu oleh atlet karateka Sulteng dan Bali. PB PON XXI Sumut/Khairil Umri

PON XXI - MEDAN - Ada hal yang menarik dalam laga final cabang olahraga (cabor) karate nomor kumite perorangan -60 kilogram putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Pertandingan itu mempertemukan dua putra asli suku Batak di mana Faisal Halomoan Siahaan membela kontingen karate Sumut, sedangkan Reynal Martahan Naibaho memperkuat tim Jawa Barat. Dalam pertandingan itu Faisal keluar sebagai pemenang dan berhak meraih medali emas usai mengalahkan Reynal dengan poin 5-4.

Keunikan yang tersaji bukan hanya karena keduanya sama-sama merupakan putra Batak, namun mereka juga berasal dari daerah yang sama yakni Balige di Kabupaten Toba, Sumut. Faisal dan Reynal pun diketahui saling berteman sejak masa kecil mereka. Hal itu diungkapkan Faisal usai mampu mengalahkan sahabat semasa kecilnya itu.

“Dia (Reynal) sebenarnya satu perguruan dan dojo waktu kecil, tapi sekarang beda provinsi. Kami juga satu kampung di Balige,” ungkapnya.

Bertemu dengan Reynal di laga final diakui oleh Faisal memiliki keuntungan tersendiri baginya. Faisal paham betul karakter dan gaya bermain dari sahabat semasa kecilnya itu. Hal itu turut membantu Faisal mengalahkan Reynal dalam perebutan medali emas di nomor kumite perorangan -60 kilogram putra.

“Kalau karakter dia (Reynal) sudah pasti tahu, karena kami bareng latihan selama ini. Apalagi kami satu pelatih juga jadi sama tipenya (gaya main),” jelas Faisal.

Kendati demikian, Faisal bukan tanpa hambatan saat bertemu dengan Reynal di laga final tersebut. Faisal mengaku sempat gugup saat berhadapan dengan karateka kontingen Jawa Barat itu. Namun berkat latihan dan kerja keras, Faisal sukses mempersembahkan medali emas di PON XXI.

“Kunci keberhasilan untuk hari ini latihan selama hampir tiga tahun. Kami latihan dua kali sehari, bahkan di sesi terakhir sampai tiga kali, mungkin ini berkat Tuhan untuk tim Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia(Forki) Sumut mempersembahkan medali emas dari nomor kumite perorangan -60 kilogram putra,” pungkasnya. (PB PON XXI Sumut/Anugrah)