NEWS
Kisah Tata dan Titi, Atlet Kembar Hoki DKI yang Kini Berperan di Balik Layar PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 18 September 2024 | 00:07 WIB
PON XXI - Kisah Tata dan Titi, Atlet Kembar Hoki DKI yang Kini Berperan di Balik Layar PON XXI Aceh-Sumut
Deli Serdang - Di balik kemeriahan dan persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, ada dua sosok yang mencuri perhatian. Mereka adalah Tata dan Titi, dua atlet hoki lapangan kembar asal DKI Jakarta yang turut terlibat dalam kepanitiaan turnamen Hoki Lapangan.
Sebenarnya Tata, atau Sita Azkatulmarah, dan adik kembarnya, Titi, atau Siti Azkatulmarah, merupakan dua sosok yang tak asing lagi di dunia hoki.
Sejak 2016, keduanya mulai mengenal olahraga ini ketika bergabung dalam ekstrakurikuler di sekolah mereka. “Awalnya dari kegiatan sekolah. Kami memilih cabang olahraga hoki dan dari situ kami mulai menekuni serta mengembangkan bakat kami,” ujar Tata disela-sela bertugas, Selasa (17/9/2024).
Namun, kali ini mereka tidak hadir sebagai atlet. Tata dan Titi terlibat dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai bagian dari tim administrasi. Hal ini karena tim Hoki Putri DKI Jakarta tidak masuk dalam babak kualifikasi pra PON.
"Kami direkrut oleh Bapak Oktavianus Akiputra untuk membantu di tim administrasi. Tugas kami merekap data, mengambil match report dari tim pertandingan, dan menyusun berita acara,” ungkap Tata.
Meski lebih sering dikenal sebagai atlet hoki indoor, Tata dan Titi membawa segudang pengalaman dari berbagai kejuaraan. “Kami pernah meraih juara di dua kejuaraan pro dan mendapatkan medali emas. Kami juga pernah dipanggil untuk seleksi nasional (Seleknas) dua kali,” kata Titi dengan bangga.
Tata menambahkan bahwa keterlibatan mereka di PON kali ini memberikan pengalaman baru yang berbeda. "Meski kami tidak ikut sebagai atlet, tapi juga membantu di balik layar. Sukanya tentu banyak, seperti bisa bertemu dengan orang-orang dari Sumut yang sangat ramah dan menyambut kami dengan baik," ungkap Tata.
Namun, mereka tak menampik bahwa ada juga tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait cuaca. “Di DKI panas, tapi disini cuacanya bisa mencapai 45 derajat. Itu tantangan tersendiri buat kami,” lanjut Tata.
Selama lebih dari seminggu di Medan, Tata dan Titi mulai merasa nyaman dengan suasana kota. "Di Medan, kami khawatir awalnya, tapi ternyata banyak hal menyenangkan di sini. Harga-harga juga terjangkau, bahkan lebih murah dibanding Jakarta. Misalnya, harga laundry di sini jauh lebih murah,” ujar Titi sambil tertawa.
Mereka juga tak lupa menikmati kuliner khas Medan. "Kami sudah mencoba mie Aceh, mie Bangladesh, dan seafood. Semuanya enak, terutama Wajir, itu the best pokoknya," cerita Tata dengan antusias.
Selain terlibat di PON, Tata dan Titi juga aktif di luar dunia olahraga. Keduanya mengajar sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SMA di Tangerang, membuktikan bahwa meski fokus mereka saat ini berada di dunia hoki, mereka tetap menginspirasi generasi muda lewat pendidikan.
Keterlibatan Tata dan Titi di PON XXI Aceh-Sumut 2024 bukan hanya menunjukkan keahlian mereka di dunia olahraga, tetapi juga dedikasi mereka untuk mendukung olahraga Indonesia dari berbagai sisi. (PB PON XXI SUMUT/Ismail)