PON 2024

NEWS

Ketua PSSI Erick Thohir Sambut Positif Final Sepakbola Putri PON XXI, Singgung 2 Hal Penting

Sabtu, 14 September 2024 | 22:20 WIB

Ketua PSSI Erik Tohir (tengah) foto bersama anak-anak down syndrome saat menghadiri final sepakbola putri PON XXI di Stadion Mini Dispora Sumut, Deliserdang, Sabtu (14/9/2024). PB PON XXI SUMUT/MHD DANIEL EFFENDI SIREGAR

PON XXI - DELISERDANG -  Final sepakbola putri antara Jawa Barat dan DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Nasional (PON) mendapat tanggapan positif dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Menurutnya, ada dua hal penting terlihat dari pertandingan tersebut untuk membangun sepakbola putri.

Sambutan positif ini disampaikan Erick Thohir usai menyerahkan medali emas laga final sepakbola putri antara Jawa Barat versus DKI Jakarta dengan skor 3-0 di Stadion Mini Disporasu Jalan Williem Iskandar Deli Serdang, Sumut, Sabtu (14/9/2024).

Hal pertama, kebutuhan akan fasilitas olahraga yang memadai pada setiap daerah. Ia menekankan bahwa kapasitas stadion mini yang mampu menampung sekitar 6.000 penonton sudah cukup untuk mengembangkan kompetisi sepak bola yang sehat. 

"Kalau daerah-daerah bisa membangun fasilitas seperti ini (stadion mini), kita tidak perlu kemewahan, tetapi fasilitas yang benar-benar memadai," ujar Ketua PSSI.

“Jika di setiap kabupaten ada stadion mini seperti ini, itu cukup untuk kita membangun kompetisi yang sehat, baik untuk U17, U18, U19, U20, maupun untuk sepak bola putri,” tambahnya.

Kedua, Ketua PSSI menyoroti kualitas permainan dalam pertandingan final tersebut. Baik tim Jawa Barat maupun DKI Jakarta telah menunjukkan kemampuan bermain sepak bola dengan benar. 

"Pertandingannya bagus, masing-masing provinsi, baik DKI maupun Jawa Barat, sudah bisa bermain bola dengan benar," ungkapnya.

PSSI berharap agar pemerataan dalam pengembangan sepak bola putri dapat segera terjadi. Menurut Ketua PSSI, penting bagi setiap daerah untuk terus mengembangkan olahraga ini sehingga bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa PSSI memiliki strategi jangka panjang untuk sepak bola putri, termasuk pengembangan tim nasional putri.

 "Kami ada strategi untuk timnas putri, dimulai dari U17, U20, dan yang di atasnya. Ini adalah rencana jangka panjang sampai tahun 2026-2027, dan kita juga baru mempersiapkan liganya," jelasnya.

Namun, ia juga menegaskan bahwa untuk membentuk liga yang kompetitif, diperlukan jumlah talenta yang memadai. "Tidak mungkin kita membentuk liga kalau talenta yang ada belum siap jumlahnya," kata Ketua PSSI, menjelaskan pentingnya penyiapan basis pemain yang lebih luas.

Selain itu, Ketua PSSI juga mengungkapkan persiapan tim nasional Indonesia menjelang laga tandang internasional. Ia menyebut bahwa para pemain Indonesia akan berkumpul lebih awal, termasuk pemain-pemain yang bermain di luar negeri. 

“Beberapa pemain dari luar negeri akan langsung bergabung, dan kami sudah menyiapkan transportasi khusus untuk mereka, termasuk carter pesawat dari Bahrain ke Cina,” ujarnya.

Mengenai pemain yang disiapkan untuk tim nasional, ia menambahkan bahwa dua pemain penting akan segera diumumkan. "Kita tunggu, minggu depan rencana DPR akan memberikan dukungan. Pak Presiden sudah tanda tangan, begitu juga dengan Pak Menpora dan pejabat lainnya," terangnya.

Ia menekankan pentingnya proses administrasi pemain agar mereka bisa bermain tepat waktu. "Kalau lewat dari tanggal 24, mereka tidak bisa main di bulan Oktober. Rencana DPR tanggal 17, lalu Paripurna tanggal 19, jadi masih ada waktu untuk register," jelasnya.

Terkait dengan penyelenggaraan PON, Ketua PSSI memberikan apresiasi. "PON ini alat pemersatu bangsa. Kita harus mendukung bagaimana sepak bola atau olahraga lain bisa membumi dan menyatukan masyarakat," ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya pemerataan pemain tim nasional dari seluruh provinsi, agar tidak terjadi penimbunan kekuatan hanya di satu daerah. "Pemerataan harus terjadi, dan semua pemain timnas di klub masing-masing harus bermain agar bisa berkembang," pungkasnya.

(PB PON XXI SUMUT/David)